Manfaat Kacang-kacangan, Manfaat Minyak Kedelai
Ahli dari Harvard Medical School dan dari Tuft University dalam pertemuan ilmiah tahunan ke-71 American Heart Association di Dallas tanggal 9 November 1998, melaporkan dan kandungan gizi dalam kacang- kacangan bisa mencegah dari kematian akibat penyakit jantung.
Dr Christine M Albert dari Harvard Medical School di Boston, yang melaporkan hasil Physicians Health Study yang melibatkan 22.071 dokter selama 12 tahun, mengatakan dokter laki-laki yang mengkonsumsi makanan mengandung banyak kacang-kacangan menurun risiko meninggal akibat penyakit jantung.
Albert dan koleganya mencatat kacang-kacangan mengandung lemak tidak jenuh antara lain alpha-linolenic acid, yang kemungkinan menolong mencegah gangguan irama detak jantung atau disebut ventricular fibrillation yang bisa berakibat fatal menyebabkan kematian mendadak. Jika irama jantung terganggu, jantung tidak bisa memompa darah. Mengatasinya, jantung harus dikejutkan supaya irama detaknya kembali normal dengan bantuan alat pacu jantung yang disebut defibrillator.
Sumber lain alpha-linolenic acid adalah minyak (unhydrogenated) kanola dan kedelai yang banyak digunakan untuk saos salad mengandung lemak tinggi, minyak dari biji pohon flax, dan sayuran smooth purslane yang banyak dikonsumsi di Yunani.
|
Gambar Manfaat Kacang-kacangan, Manfaat Minyak Kedelai |
Albert menekankan hasil penelitiannya itu masih permulaan karena para dokter yang ikut penelitian hanya ditanya apakah mereka memakan kacang-kacangan, bukannya jenis atau seberapa banyak yang mereka makan. Selain itu, faktor makanan lainnya atau faktor risiko penyakit jantung mungkin saja mempengaruhi kesimpulan.
"Kebanyakan kacang-kacangan juga mengandung lemak tidak jenuh dan nutrisi yang mungkin berpengaruh pada pengurangan risiko penyakit jantung," kata Albert. Selain itu, beberapa jenis kacang - seperti kacang brazil- mengandung banyak lemak jenuh. Konsumen perlu hati-hati, karena semua kacang-kacangan mengandung lemak dan kalori tinggi.
Tetapi bagaimanapun, hasil penelitian Albert menunjukkan mereka yang memakan banyak kacang-kacangan memiliki risiko meninggal akibat penyakit jantung paling rendah -bahkan setelah disesuaikan umur, kebiasaan gerak badan, tekanan darah tinggi, tingkatan kolesterol, diabetes, peminum alkohol, dan kebiasaan makan lainnya maupun apakah pernah dirawat karena penyakit jantung.
Manfaat Oat
Ahli dari Harvard Medical School dan dari Tuft University dalam pertemuan ilmiah tahunan ke-71 American Heart Association di Dallas tanggal 9 November 1998, melaporkan oat (makanan terbuat dari gandum) bisa menurunkan kolesterol.
Penelitian yang dibiayai oleh Quaker Oats (produsen makanan oat) di Tufts University, di Boston, seperti dilaporkan oleh Dr Edward Saltzman, staf Energy Metabolism Laboratory di USDA Human Nutrition Research Center on Aging, Tufts University, dari 43 wanita dan pria yang khusus mengkonsumsi oat turun tekanan darahnya dan tingkatan kolesterol dalam darah ketika diperiksa pada akhir studi. Tekanan darah tinggi dan kandungan kolesterol dalam darah tinggi adalah faktor risiko serangan jantung dan stroke.
Penelitian Dr Saltzman menunjukkan dengan mengkonsumsi oat menurunkan kolesterol darah hingga 34 miligram per deciliter (mg/dL), sedangkan mereka yang mengkonsumsi gandum sebagai pengganti oat tekanan darahnya hanya turun 13 mg/dL. Kandungan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein) sukarelawan yang mengkonsumsi oat turun 23 mg/dL sedangkan yang mengkonsumsi gandum pengganti oat hanya turun delapan miligram per deciliter.
Mereka yang mengkonsumsi oat juga turun tekanan darah sistoliknya (angka atas) tujuh milimeter air raksa (mmHg) pada akhir penelitian enam minggu. Sedangkan mereka yang mengkonsumsi gandum hanya turun dua milimeter air raksa.
|
Gambar manfaat oatmeal untuk diet |
Satzman memperkirakan, oat bermanfaat karena mengandung serat larut yaitu serat tumbuhan yang larut dalam air. "Ada beberapa alasan mengapa makanan seperti oat yang mengandung serat larut atau mengapa serat larut dalam air itu, bisa mendatangkan kebaikan buat tekanan darah dan kolesterol," ujar Satzman.
Adanya serat larut dalam makanan menurunkan laju pencernaan dan penyerapan makanan. Pencernaan yang melambat menyebabkan lebih banyak penambahan perlahan-lahan insulin. Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab mengatur gula darah, tetapi bisa menaikkan tekanan darah pada beberapa orang. "Kemungkinan ada faktor lain dalam oat yang mempengaruhi bagaimana reaksi pembuluh darah dan faktor itu belum teridentifikasi," ujar Satzman.
Seperti juga penelitian Albert, Satzman mengatakan penelitiannya ini masih tahap awal dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah makanan kaya oat memberikan dampak yang sama untuk jangka panjang.