Fungsi Retina Pada Mata & Operasi Retina Mata Lepas - Masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan mata, khususnya retina. Jika fungsi retina terganggu, penglihatan akan terganggu pula, bahkan bisa menimbulkan kebutaan. Penyebabnya terutama akibat trauma dan penyakit diabetes mellitus (kencing manis).
"Retina merupakan bagian terpenting dari mata. Retina yang berada di belakang bola mata, berfungsi sebagai penerima cahaya dari benda yang dilihat. Bila diibaratkan kamera, retina berfungsi sebagai storage (film). Tanpa film, mata tidak mampu menangkap gambar yang dipotret," ujar dr Eko Ferdianto Karim, Sp.M dari Klinik Mata Nusantara Jakarta.
Menurut spesialis retina lulusan Lions Eye Institute (LEI/Pusat Pelayanan dan Pendidikan Mata) di Perth Australia ini, retina adalah lapisan saraf yang peka terhadap cahaya. Gambar yang diperoleh retina akan dikirim ke otak melalui saraf optik.
Dijelaskan, ada tiga hal yang paling sering menimbulkan gangguan retina. Yaitu, lepasnya retina (ablation retina), penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan degeneratif makula yang terjadi pada usia lanjut.
"Jika gangguan retina ini terus dibiarkan, penderita akan mengalami kebutaan," tambah Eko. Sebelum terlambat, kata dia, perlu dilakukan operasi khusus, yaitu operasi retina yang dikenal dengan nama vitektromi (vitrous = jeli, dan tomi a= pembuangan atau pembuangan jeli dari dalam mata).
|
Gambar Fungsi Retina Pada Mata & Operasi Retina Mata Lepas |
Operasi Retina Mata Lepas
Operasi Retina Mata ini, kata Eko, berfungsi untuk merekatkan kembali retina mata yang lepas, membersihkan perdarahan atau melepaskan tarikan yang terjadi pada retina. Dalam operasi ini ada dua teknik, yaitu teknik vitektromi 20 g (gauge) dan vitektromi 25 g.
Operasi Vitektromi 20 g, si pasien membutuhkan jahitan untuk menutupi lubang operasi. Ini memungkinkan adanya efek samping berupa mata merah setelah operasi kendati tidak berlangsung lama. Sedangkan operasi Vitektromi 25 g, lubang operasi akan menutup sendiri sehingga tidak memerlukan jahitan.
Menurut Eko, operasi retina lebih sulit daripada operasi mata lainnya seperti katarak dan lasik. Namun demikian, pasien yang menjalani operasi retina terkadang tidak perlu rawat inap. di rumah sakit. Harus diketahui, setelah operasi ini kemungkinan mata membengkak, merah, dan terasa pedih .